Warga Canggung Hanya Bisa Pasrah: Pemkab Lamsel Dinilai Lambat !!!

Lampung Selatan, – Dua minggu berlalu sejak tanah longsor menerjang kawasan pesisir Desa Canggung, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, namun hingga kini belum terlihat langkah nyata dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk menanggulangi dampaknya.

Bangunan milik Amelia, warga Dusun 04 RT 07 RW 04, yang terdampak longsor, masih dalam kondisi memprihatinkan. Dinding dan pondasi rumah tampak menggantung, dengan posisi tanah di bawahnya amblas tergerus air. Meski pihak pemerintah daerah telah mengimbau agar rumah tersebut tidak dihuni sementara waktu, faktanya belum ada tindak lanjut berupa perbaikan maupun bantuan konkret bagi korban.

Kini, Amelia terpaksa mengungsi di rumah saudaranya. Ia mengaku hanya bisa pasrah menunggu kepastian dari pemerintah, sembari berharap rumahnya tidak benar-benar roboh sebelum mendapat perhatian.

Amelia mencurahkan kesedihannya kepada media karena kecewa hingga kini belum ada kejelasan bantuan dari pemerintah daerah terhadap bangunan rumahnya yang nyaris ambruk.

“Saya sudah disuruh keluar dari rumah karena katanya berbahaya, tapi sampai sekarang belum ada bantuan. Pemerintah seolah diam. Saya cuma minta kepastian bantuan dari pemerintah,” ucap Amelia dengan suara terbata dengan uraian air mata.

Keluhan itu mencerminkan betapa lemahnya kepedulian pemerintah terhadap warganya yang tertimpa musibah. Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun pejabat dari Dinas Sosial, Dinas Perkim, maupun BPBD yang turun langsung memberikan solusi konkret.

Sebelumnya, beberapa media lokal telah menyoroti kelambanan pemerintah dalam merespons musibah ini. Namun dua minggu setelah kejadian, koordinasi lintas sektor antarinstansi terkait belum juga terlihat berjalan. Tidak ada pernyataan resmi dari kepala dinas terkait mengenai langkah penanganan, mitigasi, atau rencana perbaikan di lokasi bencana.

Padahal, kondisi bangunan yang rusak saat ini berpotensi ambruk total jika hujan deras atau pergerakan tanah kembali terjadi. Warga khawatir, Pemkab baru akan bergerak setelah korban jiwa benar-benar jatuh atau kerusakan bangunan bertambah.

Di sisi lain, Camat Rajabasa, Firdaus, membenarkan bahwa pihak kecamatan telah melakukan langkah awal pascakejadian. Menurutnya, bantuan logistik sempat diberikan sesaat setelah longsor terjadi, dan proposal bantuan telah disampaikan ke instansi terkait.

“Kami langsung turun pas kejadian, bantuan logistik sudah kami berikan. Saat ini proposal bantuan sudah kami sampaikan ke BPBD dan sedang dalam proses,” ujar Camat Rajabasa saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan, Minggu (12/10/2025).

Meski demikian, belum ada kejelasan tindak lanjut di lapangan. Minimnya langkah antisipasi dan koordinasi antarinstansi menguatkan kesan bahwa pemerintah daerah hanya bergerak setelah tekanan publik meningkat. Sikap pasif semacam ini bukan hanya mencerminkan lemahnya manajemen bencana di tingkat daerah, tapi juga memperlihatkan abaian terhadap keselamatan warganya sendiri.

Sampai berita ini diterbitkan, belum ada kepastian kapan perbaikan akan dilakukan, dan belum ada bantuan logistik lanjutan maupun upaya relokasi sementara dari Pemkab Lampung Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *