Mengenal Kembali Tentang Budaya Sai Batin, Festival Muli Mekhanai Berlangsung Meriah

Lampung Selatan, – Upaya menumbuhkan kesadaran generasi muda terhadap pelestarian adat budaya, pemuda dan pemudi Kecamatan Rajabasa ikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Budaya” yang digelar dibalai Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (25/10/2025).

Kegiatan Kemenpora bekerjasama Yayasan Perisai Nusantara Future yang dipimpin oleh Syahbudin Usman selaku Direktur bersama Pemerintah diikuti sebanyak 50 peserta dari berbagai desa di Kecamatan Rajabasa Lamsel.

Materi pertama dan tujuan Bimtek ini adalah membekali generasi muda dengan pemahaman dan keterampilan dalam menjaga serta mengembangkan nilai-nilai adat istiadat Saibatin yang ada di Lamsel.

Pemateri, Panglima Elang Berantai (R. Berlian Marga, SH) Kerajaan Paksi Pak Skala Brak Kepaksian Pernong Lampung mengajak pemuda – pemudi Lampung Selatan menjaga identitas dan warisan adat budaya Saibatin.

Ditengah kemajuan zaman dan era digital ini pentingnya peran aktif generasi muda sebagai garda terdepan dalam menjaga dan melestarikan adat budaya warisan nenek moyang kita jangan sampai tergerus, seperti pelestarian budaya, seni budaya, bahasa daerah dan tradisi adat istiadat khususnya adat Saibatin.

Menurut Panglima, dirinya merasa bangga dan terharu atas kegiatan ini, secara pribada memang sudah saya angan-angankan, artinya dengan perkembangan tekhnologi kalau tidak kita imbangi dengan kekuatan adat akan melahirkan adab, melahirkan suatu akhlak yang baik kedepan. Menjunjung adat merajut identitas, Insya allah kalau kita istiqomah didalam adat kita mempunyai identitas sebagai bangsa Indonesia akan bangga.

“Hari ini saya hadir disini mendapat restu sultan paduka YM Saibatin, Sultan Paksi Pak Skala Brak yang dipertuankan ke 23 Paduka YM Pangeran Edwar Syah Pernong, SH, MH Kepaksian Pernong dan restu Saibatin Marga Rajabasa YM Pangeran Penyimbang Agung dan sekedau adat wilayah pekon pangkul YM Kahyia Tekok,” kata Panglima Elang Berantai.

Dirinya berharap, pihaknya pribadi sedikit lega, karena digenerasi muda ini sudah menyampaikan hal – hal yang menjadi pondasi untuk generasi selanjutnya, terutama menyikapi eksistensi keberadaan adat, mereka diberikan pemahaman, pengetahuan tradisi adat sebenarnya.

“Harapan saya sangat besar, mereka akan menjadi tonggak estapet generasi selanjutnya jangan sampai adat ini tergerus dan mereka harus mempertahankan adat istiadat ini sehingga identitas kita sebagai suku Lampung sampai akhir zaman tetap eksis, hadir bahwa suku Lampung itu ada,” imbuhnya.

Dilain sisi kata dia, pihaknya berharap, Semoga kegitan-kegiatan ini akan berkelanjutan disetiap pepekonan sekedau-sekedau adat, apalagi jika didukung oleh Pemerintah Daerah sangat baik. Kalianda ini kota yang masih eksis adatnya, didepan mata kalianda ini bisa dikembangkan dengan adat dan budaya dengan potensi kekayaan daerah seperti wisata pantai dan air terjun.

“Harapan saya Pemkab Lamsel harus lebih cermat, jika ingin mengambangkan Kota Kalianda. Kalianda ini dibikin Kota berbudaya, Kota Adat Nuansa Seni Budayanya muncul dan kota wisata bahari. Sebagai studybanding Denpasar Bali, mereka terkenal karena adat bukan industri, Bali terkenal karena budaya adat yang masih kental sekali dan wisata pantai. Kalianda ada potensi itu, harusnya pemerintah pejabat-pejabat bisa menyikapi, mengemas, diinovasi potensi wisata yang ada dibarengi dengan adat dan budaya yang ada,” jelasnya.

Kemudian Panglima Elang Berantai mengajak insanpers untuk bersama mengekpose, menyampaikan bahwa gerakan adat, calture kita mempertahankan tradisi nenek moyang kita adat istiadat ini terbukti kita pertahankan.

“Saya mohon dukungan khususnya Insan pers yang hadir untuk menyampaikan bahwa di Lampung Selatan ini eksis tetap pegang teguh moto kita ‘Sai Bumi Khua Jukhai’ bahwa suku Lampung dua jukhai, jukhai Saibatin dan Jukhai Pepadun ini merupakan ciri khas dan kebanggan kita sebagai Suku Lampung,” terangnya.

Ditempat yang sama, Direktur Yayasan Perisai Nusantara Future Sahbudin Usman mengatakan bawah kegiatan ini sebetulnya dari Kemenpora bekerjasama denga kita Perisai Nusantara Future kemudian kolaborasu dengan adat dan Pemkab Lamsel tetkait dengan kegiatan kepemudaan.

“Harapannya semoga sinergi antara Kementerian, Menpora, Pemkab Lamsel menjadi moto penggerak bagi generasi muda yang sedikit banyak mereka memahami tentang tatatiti adat istiadat khususnya Adat Saibatin,” jelasnya seraya mengatakan jumlah peserta 50 orang.

Sahbudin menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari satu malam, dimana materi yang diberikan kepada peserta yakni materi pertama tentang adat, kedua materi tentang pemuda dan olahraga dan ketiga pemuda pelopor terkait dengan tindaklanjut dengan kepemudaan yang ada di Lamsel.

“Kegiatan Kemenpora ini Insya Allah tahun depan akan kita laksanakan serupa bahkan lebih besar dan lebih banyak pesertanya, namun untuk hari tanggalnya kami belum dapat memastikan akan tetapi ditahun 2026,” tutupnya. (Red,)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *