Bandar Lampung, (AktualLampung.co.id) – Pemkot Bandar Lampung melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) merasa belum perlu menetapkan status tanggap darurat pada kebakaran TPA Bakung.
Hal itu disampaikan Kepala Damkarmat Pemkot Bandar Lampung Anthoni Irawan.
Anthoni menyebut, berdasarkan pantauan pihaknya di TPA Bakung, sudah tidak ada lagi api sejak Senin (16/10/2023) lalu.
Oleh karenanya, status tanggap darurat dirasa belum diperlukan untuk kebakaran TPA Bakung.
“Berdasarkan hasil pantauan kondisi di lapangan (TPA Bakung) memang belum perlu ditingkatkan statusnya,” kata Anthoni, Rabu (18/10/2023).
“Sementara ini keadaan masih dapat dikendalikan,” tuturnya.
Anthoni menyebut, saat ini pihaknya masih terus berupaya memadamkan bara api yang berada di bawah tumpukan sampah.
Untuk memadamkan bara api tersebut, Anthoni menyebut pihaknya mengerahkan enam mobil damkar dan lima alat berat.
“Kita kerahkan 6 mobil damkar, 3 alat berat dari DLH dan 2 dari PU,” tuturnya.
“Selain itu kita juga dibantu oleh berbagai lembaga pemerintah dan swasta seperti BUMN dan PMI untuk suplai air. Tapi kendalanya sampai saat ini pun kita masih kekurangan suplai air untuk pemadaman,” lanjutnya.
Akan tetapi, terusnya, pemdaman bara api di TPA Bakung diperkirakan akan selesai dalam empat hari ke depan.
“Kalau proses pemadaman stabil seperti ini, 3-4 hari ke depan pasti selesai,” pungkasnya.
Diketahui dalam pemberitaan sebelumnya, Kebakaran di tempat pembuangan akhir atau TPA Bakung, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung, Lampung, tak kunjung padam, Senin (16/10/2023).
Hal itu membuat warga mulai mengeluhkan kondisi kesehatan mereka akibat dampak kebakaran.
Warga berharap pemerintah dan semua pihak terkait segera turun tangan untuk mengatasi kebakaran tersebut.
Diketahui, tiga hari sejak api pertama kali muncul pada Jumat (13/10/2023), si jago merah justru meluas membakar sebagian besar lahan TPA terbesar di Lampung ini.
Kepulan asap bahkan menyelimuti pemukiman di sekitar lokasi TPA.
Sutikno, warga setempat mengaku, sejak hari pertama terjadinya kebakaran di TPA Bakung, asap sudah masuk ke rumahnya.
Hal itu kata Sutikno, membuat dia dan warga sekitar mengalami sesak napas, batuk-batuk, dan mengganggu pandangan.
“Asapnya sampai masuk ke dalam rumah, sampai bikin sesak napas, sama batuk-batuk,” ungkap Sutikno, Senin (16/10/2023).
Tribun