Butuh Perhatian Pemerintah ! Kondisi SDN Di Kecamatan Way Sulan Ini Membahayakan Siswa

Lampung Selatan – Butuh Perhatian Pemerintah ! Pembangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sumber Agung, Kecamatan Waysulan, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) sangat memprihatinkan.

Hampir semua ruang kelas di sekolahan tersebut mengalami Kerusakan parah keadaan atap dan plafon yang hancur, sehingga kerap kali mengalami kebanjiran pasca hujan.

Mendengar informasi dan keluhan beberapa wali murid dengan keadaan sekolah yang kurang layak, Anggota Komisi IV DPRD Lampung Selatan, Dede Suhendar, Spd.M.Pd langsung meninjau ke lokasi SDN Sumber agung.

“Setelah menerima keluhan dari masyarakat mengenai bangunan sekolah SDN Sumber agung yang rusak parah, Saya segera melakukan kunjungan langsung untuk melihat situasi sebenarnya,” jelasnya.

“Saat tiba di lokasi, saya mendapati bahwa beberapa ruang kelas sudah tidak bisa digunakan sama sekali. Akibatnya, proses belajar-mengajar harus dilakukan secara paralel atau bergantian dengan kelas lainnya, yang tentu sangat mengganggu efektivitas pembelajaran bagi para siswa,” terang Dede Suhendar. Sabtu (27/2/2025). 

Politisi dari Fraksi PKS itu berharap adanya perhatian secara serius dari pemerintah Daerah terutama Dinas Pendidikan Lampung Selatan, agar sekolah ini segera mendapatkan perbaikan.

“Sebagai wakil rakyat, saya berkomitmen untuk menyuarakan permasalahan ini dalam rapat dengan Dinas terkait dan mendorong percepatan renovasi sekolah,” Kata Dede. 

“Pendidikan, sambungnya, adalah hak dasar setiap anak, dan memastikan mereka mendapatkan fasilitas yang layak adalah tanggung jawab kita bersama. Saya akan mengawal persoalan ini agar segera mendapat solusi nyata dari pemerintah daerah,” Pungkasnya.

Supardi, salah satu orang tua murid SDN Sumber Agung mengungkapkan kekhawatirannya terhadap sejumlah material bangunan yang bisa membahayakan siswa saat mengikuti KBM. 

“Saya mohon kepada pak Dewan Dede Suhendar, agar segera membantu mengusulkan perbaikan sekolahan SDN Sumber agung ini ke pihak Dinas pendidikan, Kasihan anak-anak kami belajar pun tidak nyaman,” Harap Supardi. (Red) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *