Wagub Lampung Bahas Kolaborasi Pengelolaan Sampah bersama Yayasan BoemiKita

Provinsi6 views

BandarLampung, (AktualLampung.com) – Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menerima kunjungan aktivis Yayasan Boemi dan Kita (BoemiKita) dalam rangka membahas penanganan dan pengelolaan sampah di Provinsi Lampung, Rabu (16/4/2025), di ruang kerjanya di Kantor Gubernur Lampung.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas potensi kolaborasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dengan BoemiKita, organisasi yang aktif di bidang edukasi dan pengelolaan sampah di Indonesia, khususnya di Lampung.

Wagub Jihan menyampaikan apresiasinya atas inisiatif dan komitmen BoemiKita dalam menciptakan lingkungan bersih dan berkelanjutan melalui program edukatif dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

“Pemprov Lampung memberi perhatian serius terhadap isu sampah. Saat ini kami tengah mempersiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) sebagai solusi jangka panjang,” ujar Jihan.

Ia menyebut, Lampung menghasilkan sekitar 5.000 ton sampah setiap hari, namun baru sekitar 11 persen yang berhasil dikelola. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan, terutama dalam meningkatkan pengelolaan di hulu maupun hilir.

“Saya berharap BoemiKita bisa memperluas jaringannya di seluruh kabupaten/kota di Lampung, termasuk membuka pabrik daur ulang seperti di Tangerang,” kata Jihan.

CEO Yayasan BoemiKita, Anto Kurniawan, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini mengelola program Collection Waste Centre (CWC), yakni pusat pemilahan dan pengumpulan sampah berkapasitas 25 ton yang telah berjalan di Semarang dan Lampung.

“Sampah-sampah yang sudah disortir akan dikirim ke mitra pabrik untuk diolah menjadi produk daur ulang. Saat ini kami mampu memproduksi sekitar 50 ton per bulan dari mitra kami yang mengumpulkan hingga 200 ton per bulan,” terang Anto.

Ia juga menambahkan bahwa BoemiKita telah memiliki pabrik sendiri untuk mengolah sampah non-nilai seperti kemasan sachet dan alumunium foil menjadi tali rafia, yang kini telah dipasarkan hingga ke Sumatera Barat.

“Produk kami sudah diuji kekuatannya, bahkan bisa digunakan untuk mengangkat beban hingga 500 kilogram,” jelasnya.

Anto berharap akan ada dukungan pemerintah daerah untuk membangun simpul-simpul Sorting Waste Center sebagai bagian dari upaya pemilahan sampah sejak dari rumah tangga.

“Kalau semua sampah tersortir dari awal, maka yang masuk ke TPA benar-benar hanya residu yang tidak bisa didaur ulang. Ini akan sangat mengurangi pencemaran lingkungan, termasuk sumber air,” pungkasnya.

Pertemuan tersebut menjadi langkah awal sinergi konkret antara pemerintah dan organisasi masyarakat dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan di Provinsi Lampung.

Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *